BIOGRAFI YOGA ARDANU KIFSON

Bapak Yoga Ardanu Kifson G. S.Sn lahir pada tanggal 25 Juli 1994 di kota Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Pak Yoga merupakan salah satu guru seni di SMAN 3 Jember dan telah menjadi guru seni di SMAN 3 Jember sejak tahun 2020.

Pak Yoga telah berada di dunia seni selama masa yang panjang hingga pada akhirnya Pak Yoga mempunyai identitas atau ciri khas tersendiri, siapa yang tidak kenal dengan Pak Yoga? Jika kita berbicara tentang Pak Yoga sangat erat kaitannya dengan seorang pelaku seni industri kreatif. Hal itu karena Pak Yoga sudah di dunia seni sejak kecil. Sejak kelas 2 SD Pak Yoga sudah ikut ke dalam suatu kelompok kesenian atau sebutannya sekarang sebuah sanggar.

Pada saat Pak Yoga masih kecil belum terpikirkan dan masih belum terbayang masa depan di dunia seni. Pada masa SD Pak Yoga mengidolakan beberapa pelaku seni di Indonesia yang secara riwayat prestasi nya luar biasa tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga nasional bahkan internasional. Pada waktu itu salah satu tokoh yang ia gemari adalah guru di sanggar Pak Yoga. Bagaimana guru tersebut berkarya sampai luar negeri dan ke beberapa tempat.

Ketertarikan Pak Yoga juga berdasarkan bahwa pelaku seni laki – laki sangat langka dan tidak sembarang orang bisa memiliki keterampilan tersebut. Akhirnya itulah salah satu ketertarikan Pak Yoga untuk mendalami, menekuni dan terus berlatih. Pada satu waktu Pak Yoga mencari sebuah lingkungan atau ekosistem dan di sana Pak Yoga fokus untuk belajar kesenian.

Pada suatu saat terdapat satu peristiwa atau kegiatan yang menjadi satu bentuk kepuasan bagi Pak Yoga. Apa yang Pak Yoga inginkan sewaktu kecil dan akhirnya berjalan seperti harapan adalah ketika Pak Yoga terlibat di event internasional yang cangkupnya besar. Pada tahun 2014, 2016, dan di tahun 2017 yang lalu, Pak Yoga terlibat di salah satu festival di Europa, Belgia. Selama kurang lebih 2 bulan berproses di sana terlibat dengan berapa kurator pelaku seni yang cukup besar di internasional. Di sana Pak Yoga mendapatkan banyak pengalaman berharga yang tidak Pak Yoga dapatkan di budaya timur. Sampai di Barat Pak yoga mendapatkan pengalaman yang sangat variatif tidak hanya sebatas yang Pak Yoga pelajari di budaya timur. Karena Pak Yoga hidup di Timur dan dekat dengan tradisi dan kesenian daerah, ketika Pak Yoga berada ke barat untuk terlibat di festival Eropa tersebut, Pak Yoga berpikir bagaimana Pak Yoga supaya dapat menyesuaikan selera adopsi masyarakat terkait kebudayaan yang ada di sana. Hal tersebut menjadi suatu penghargaan dan pengalaman yang berkesan bagi Pak Yoga.

Pak Yoga mempunyai prestasi lainnya yang didapatkan sejak kecil sampai sekarang. Sejak dahulu pak Yoga memiliki hobi untuk mengumpulkan banyak sertifikat hal itu menjadi salah satu bukti Pak Yoga pernah mengalami masa yang sangat menyenangkan.

Sejak SD Pak Yoga mempunyai banyak prestasi dari lomba kompetisi tingkat daerah, kabupaten, sampai Jawa Tengah bahkan nasional. Sifatnya festival di beberapa negara Eropa barat bukan dalam bentuk kompetisi tetapi dalam bentuk festival atau event. Pak Yoga pernah ditugaskan dengan beberapa teman-teman dari negara Indonesia untuk mewakili delegasi Indonesia untuk gelaran di negara luar. Peristiwa dan pengalaman yang Pak Yoga lalui terarsip dengan baik oleh Pak Yoga.

Selain aktif melakukan aktivitas kesenian, ternyata Pak Yoga memiliki kemampuan lain yang tak kalah hebatnya yakni pernah meraih berbagai prestasi di bidang basket dan salah satunya ialah menjadi pemain terbaik, tak banyak orang yang mengetahui bakat Pak Yoga ini. Pada SMP bapak Yoga mulai belajar basket. Pak Yoga mendapatkan banyak prestasi dan sempat menjadi pemain terbaik. Akhirnya pak yoga berfokus pada dua hal yaitu kesenian dan olahraga, sampai pada waktu itu pak yoga hampir ikut beberapa kompetisi di beberapa daerah. Tetapi pada tahun 2016 saat Pak Yoga kuliah, beliau memutuskan untuk mengurangi kegiatan basketnya, karena ingin berfokus pada seni. Sehingga diantara dua pilihan itu pak yoga hanya fokus pada industri seni, yang memang sampai saat ini Pak Yoga jalani.

Ketika masuk di dunia seni banyak sekali tekanan yang dihadapi pak Yoga dari masyarakat dan keluarga. Hal yang dipertanyakan kepada beliau selaku pelaku seni nantinya mendapatkan pendapatan berapa, kerja apa yang nantinya akan dilakukan. Perspektif masyarakat terhadap pelaku seni sangat negatif terkait dengan masa depan. Hal tersebut menjadi suatu motivasi bagi Pak Yoga ingin membuktikan kepada mereka dengan cara Pak Yoga sendiri.

Pak Yoga di perkuliahan ketika S1 mengambil jurusan seni tari dan berbeda dengan jurusan S2 Pak Yoga mengambil kajian budaya. Maka di S1 di fokus mempelajari tari dan di S2 mempelajari cara mengkaji suatu bentuk seni dan budaya. Sudut pandang masyarakat sudah negatif ketika mereka mengetahui bahwa di kuliah pak Yoga mempelajari mengenai tari. Tetapi hal tersebut tetap menjadi bentuk motivasi bagi Pak Yoga.

Pak Yoga mendapatkan pengakuan atas proses yang sudah Pak Yoga lalui ketika Pak Yoga sudah mendapatkan suatu bentuk prestasi dan pencapaian yang akhirnya dapat membuktikan pada yang dilakukan pak Yoga kepada masyarakat. Dengan pencapaian yang di dapatkan Pak Yoga, hal itu membawa pengaruh kepada masyarakat yaitu membawa sebuah pandangan baru terhadap seni.

Dengan hal ini juga dari masyarakat muncul sebuah bentuk menghargai dan menghormati kepada Pak Yoga yang berbeda dari ketika Pak Yoga masih sedang berproses. Walaupun tetap masih adanya orang yang enggan untuk menghargai, dihina dan lainnya. Justru hal tersebut tidak membuat pak Yoga jatuh tetapi menjadi sebuah motivasi bagi Pak Yoga.

Sekitar 2 tahun yang lalu pada tahun 2020, Pak Yoga mendapatkan informasi dari salah satu mantan kepala sekolah SMAN 3 Jember yaitu Pak Rosyid. Bahwa SMAN 3 Jember sedang membutuhkan guru seni dan ditawarkanlah Pak Yoga untuk menjadi guru seni. Tetapi pada saat itu Pak Yoga belum bisa menjawab karena sebenarnya apa yang pak Yoga pelajari di perkuliahan bukanlah untuk menjadi seorang guru, melainkan lebih ke arah seni murni. Karena sarjana beliau adalah sarjana seni bukan sarjana pendidikan. Melalui banyak pertimbangan, yang pada awalnya beliau rencanakan untuk menjadi seorang dosen pada waktu itu, karena setelah lulus S1 Pak Yoga direkomendasikan oleh salah satu guru Pak Yoga di kampus untuk melanjutkan kuliah ke S2 supaya diharapkannya menjadi dosen.

Tetapi pada tahun 2018 Pak Yoga memutuskan untuk menikah dan pada akhirnya membawa Pak Yoga untuk kembali ke Jember mengikuti istri. Dari situlah pertama kali Pak Yoga mendapatkan informasi dari Pak Rasyid pada tahun 2020 bahwa SMAN 3 Jember membutuhkan seorang guru seni. Melalui banyak pertimbangan, karena sarjana Pak Yoga adalah sarjana seni murni, kemudian Pak Yoga bercerita kepada teman rekan dan guru Pak Yoga mengenai bagaimana proses karir kedepannya apabila memutuskan untuk masuk ke pendidikan.

Hasil dari pertimbangan tersebut adalah jika Pak Yoga memutuskan untuk masuk ke pendidikan, maka tidak akan ada masalah. Yang pertama pak Yoga akan menemukan sumber daya manusia baru yakni anak-anak SMA yang bisa diajak untuk berproses belajar berkesenian. Yang kedua adalah terkait karir nanti dapat mengikuti bagaimana kebijakan dari keputusan tersebut bisa berubah sewaktu waktu di sekolah pendidikan.

Dari pertimbangan tersebut sebagai seorang pendatang yang berasal dari Solo datang ke Jember, hingga pada akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran dari Pak Rosyid untuk menjadi guru seni di SMAN 3 Jember. 

Pada waktu pertama kali masuk pak Yoga menyesuaikan diri dengan belajar terkait media pembelajaran dan apa diperlukan di SMAN 3 Jember. Dengan berjalannya waktu pada tahun 2022 Pak Yoga mengikuti seleksi guru PNS. Hal yang di khawatirkan oleh Pak Yoga terkait bagaimana pak Yoga adalah seorang sarjana seni bukan sarjana pendidikan tersebut ternyata bukanlah sebuah masalah dan dapat mengikuti seleksi PNS. Pak Yoga akhirnya mencoba dengan mengikuti tes seleksi tersebut. Dan atas ridha Allah Pak Yoga diterima dan lolos tes ASN pada waktu itu.Ternyata apa yang pak Yoga selama ini pelajari dapat masuk kepada anak pendidikan sekolah. Karena SK sudah turun dan telah ditugaskan di SMAN 3 Jember.

Sebagai salah satu guru seni di SMAN 3 Jember, beliau memiliki harapan untuk dapat menciptakan SMAN 3 JEMBER ini yang seperti orang katakan yaitu sekolah seni, sekolah artis. Pak yoga berharap dapat mempertahankan identitas itu. Tetapi terkait dengan harapan beliau di luar sekolah, “harapan saya seni akan menjadi suatu hal yang sampai kapan pun tidak akan hilang, kita harus siap menghadapi perkembangan zaman dan harus up to date, jadi tidak menetap dengan pola pikir yang dulu” ucap Pak Yoga saat di wawancarai.

Banyak sekali tekanan yang Pak Yoga hadapi saat menjalani kehidupannya di bidang seni, tetapi hal yang membuat Pak Yoga tetap kukuh dan memiliki tekad untuk bertahan di bidang seni yakni, beliau selalu berpikir seni adalah hidupnya, dari seni Pak Yoga bisa mendapat pekerjaan, karena sumber penghasilan, rezeki itu beliau dapatkan dari seni. Itu yang membuat Pak Yoga tetap bertahan di bidang seni sampai saat ini.

Beberapa dokumentasi Pak Yoga ketika mengikuti festival di beberapa negara Eropa :

1. Dokumentasi Pak Yoga ketika berada di Charleroi, Hainaut, Belgia.

(Sumber: Yoga Ardanu Kifson)

2. Dokumentasi Pak Yoga ketika berada di Place des Martyrs, Brussels, Belgia.

(Sumber: Yoga Ardanu Kifson)

3. Dokumentasi ketika Pak Yoga berada di Grand Place, Brussels, Belgia.

(Sumber: Yoga Ardanu Kifson)

4. Dokumentasi ketika Pak Yoga mengikuti turnamen basket.

(Sumber: Yoga Ardanu Kifson)


Penulis: Sekbid 4
(Tio, Renata, Dhea)

Komentar